Jakarta, PT Waskita Karya (Persero) Tbk merencanakan divestasi beberapa proyek jalan tol yang diharapkan dapat meningkatkan arus kas perusahaan. Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, mengungkapkan bahwa dua proyek jalan tol, yaitu PT Cibitung-Cilincing Tollways dan PT Hutama Marga Waskita, akan dijual sebelum akhir tahun ini.
Langkah ini diambil untuk memenuhi kewajiban keuangan perusahaan yang cukup besar. Pada tahun mendatang, perusahaan ini juga akan melepaskan proyek Jalan Tol Pemalang-Batang, yang sedang dalam proses negosiasi dengan Indonesia Investment Authority.
Selain itu, beberapa proyek lainnya, seperti Pasuruan-Probolinggo dan ruas minoritas seperti Depok-Antasari, juga akan menjadi bagian dari divestasi. Hal ini diharapkan dapat memperkuat posisi keuangan Waskita Karya dan mendukung kelangsungan proyek-proyek yang sedang berjalan.
Menurut Hanugroho, divestasi ini merupakan strategi penting untuk menjaga kesehatan finansial perusahaan. Waskita Karya sangat bergantung pada aset jalan tol sebagai sumber pendapatan dan likuiditas.
Strategi Divestasi yang Digunakan oleh PT Waskita Karya
Waskita Karya berencana untuk menjual dua proyek tol utama dalam waktu dekat. Proyek ini menjadi fokus utama karena memiliki potensi pengembalian yang signifikan. Penjualan ini diharapkan dapat meringankan beban utang perusahaan yang menumpuk dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam public expose yang dilakukan secara virtual, Hanugroho menjelaskan bahwa proses divestasi akan dilakukan secepat mungkin. “Kami sedang mengemas proposal yang menarik bagi calon pembeli,” katanya. Oleh karena itu, tim akan bekerja keras untuk menyelesaikan proses ini dalam waktu yang ditentukan.
Penting bagi Waskita Karya untuk menjaga valuasi aset-asetnya, terutama di tengah tantangan ekonomi yang tak terduga. Strategi divestasi ini diharapkan bisa memperkuat likuiditas dan arus kas perusahaan.
Selain itu, Waskita Karya juga memantau peluang untuk memperluas portofolio proyek lainnya. Dengan langkah strategis ini, perusahaan berharap dapat tetap kompetitif di pasar infrastruktur yang terus berkembang.
Proyek-proyek Infrastruktur yang Sedang Dikerjakan Waskita Karya
Tidak hanya fokus pada divestasi, Waskita Karya juga aktif menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur. Salah satu yang menonjol adalah ruas Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang kini diperpanjang hingga Sukabumi Barat. Proyek ini memiliki tujuan untuk meningkatkan konektivitas antar kota.
Hanugroho menambahkan bahwa proyek Kawiagung-Betung yang dikerjakan oleh Hutama Karya juga berada di bawah pengawasan Waskita. “Kami sangat berharap proyek ini bisa selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tuturnya.
Investasi dalam proyek jalan tol di Kayu Agung, Palembang, adalah bagian dari upaya Waskita Karya untuk meningkatkan pelayanan publik. Proyek tersebut diharapkan dapat menambah kapasitas jaringan transportasi di Sumatra.
Waskita Karya juga mempercepat beberapa segmen di Trans Jawa, termasuk segmen Solo-Yogyakarta dan Bawen-Ungaran. Pengoperasian segmen-segmen ini diharapkan akan memberikan mobilitas yang lebih baik bagi pengguna jalan.
Tantangan dan Harapan untuk PT Waskita Karya di Masa Depan
Tantangan utama yang dihadapi Waskita Karya adalah menyelesaikan proyek-proyek yang ada sembari melakukan divestasi. Hal ini memerlukan keseimbangan antara menjaga operasi yang efektif dan mencari nilai terbaik dari aset yang dijual. “Kami berusaha sebaik mungkin untuk mencapai tujuan kami,” kata Hanugroho.
Perusahaan juga menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam industri infrastruktur. Untuk itu, inovasi dan efisiensi menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini. Waskita Karya berkomitmen untuk tetap beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan kriteria pasar.
Diharapkan dengan langkah-langkah strategis ini, Waskita Karya dapat kembali ke jalur yang tepat dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Masyarakat juga akan merasakan dampak positif dari berbagai proyek yang dilakukan perusahaan ini.
Dengan semangat yang tinggi dan kecermatan dalam pengelolaan aset, Waskita Karya optimis dapat melewati masa sulit ini. “Ke depannya, kami ingin melihat perusahaan ini tumbuh dan berkontribusi lebih besar bagi bangsa,” tutup Hanugroho.




