CEO bank terbesar di Asia Tenggara, Tan Su Shan, memberikan peringatan serius kepada investor mengenai potensi gejolak di pasar keuangan global. Dengan semakin tingginya valuasi saham di Amerika Serikat, ia menyebut volatilitas sebagai tema utama yang akan membayangi investasi dalam waktu dekat.
Tan, yang baru menjabat sebagai CEO DBS, mengingatkan bahwa banyak faktor dapat memicu fluktuasi harga di berbagai aset, seperti ekuitas, suku bunga, dan valuta asing. Ia mengemukakan pendapat bahwa kondisi pasar saat ini telah menciptakan situasi yang memicu kekhawatiran di kalangan investor.
Dalam rangka mengantisipasi gejolak ini, penting bagi para investor untuk merancang strategi yang baik. Tan mengajak investor untuk memikirkan lebih dalam tentang komposisi portofolio mereka di tengah ketidakpastian yang banyak dihadapi saat ini.
Peringatan Tentang Volatilitas Pasar dan Implikasinya
Tan Su Shan menjelaskan bahwa volatilitas pasar bukanlah fenomena baru, tetapi saat ini mungkin berada pada tingkat yang lebih mencolok. Ia merujuk pada kekhawatiran yang berkembang di pasar terhadap saham-saham teknologi besar di AS, yang dikenal dengan nama “Magnificent Seven”.
Saham-saham seperti Amazon, Alphabet, Meta, Apple, Microsoft, Nvidia, dan Tesla telah menyita perhatian investor dengan valuasi yang sangat tinggi. Tan percaya bahwa situasi ini mengundang pertanyaan tentang kestabilan harga dan potensi terjadinya gelembung yang sewaktu-waktu bisa pecah.
Dalam konteks ini, CEO Morgan Stanley, Ted Pick, menyatakan kemungkinan adanya penurunan sebesar 10%-20% di pasar dalam 12 hingga 24 bulan mendatang. Hal ini menunjukkan bahwa banyak analis dan pemimpin industri merasa khawatir akan perkembangan pasar ke depan.
Strategi Diversifikasi yang Diperlukan di Tengah Ketidakpastian
Tan menyarankan agar para investor merencanakan strategi diversifikasi investasi secara menyeluruh. Diversifikasi penting dalam banyak aspek, termasuk portofolio dan operasi rantai pasokan.
“Diversifikasi harus menjadi fokus utama,” ujarnya, menekankan bahwa kondisi pasar saat ini mengharuskan investor untuk memiliki pendekatan yang lebih santai dan beragam dalam memilih instrumen investasi. Hal ini juga akan meminimalkan risiko yang dihadapi akibat fluktuasi pasar.
Dalam pandangannya, kondisi pasar yang berfluktuasi membuat diversifikasi semakin mendesak. Para investor perlu untuk memikirkan alokasi aset mereka dengan seksama agar tetap menjaga keseimbangan dan mengurangi potensi kerugian yang lebih besar di kemudian hari.
Singapura sebagai Destinasi Investasi Menarik di Asia
Tan juga menyoroti potensi Singapura sebagai lokasi investasi yang sangat menarik di kawasan Asia. Ia menjelaskan bahwa negara tersebut memiliki keuntungan tertentu, seperti supremasi hukum dan sistem keuangan yang dapat diandalkan.
“Kami memiliki stabilitas politik yang baik dan transparansi yang tinggi dalam sistem keuangan,” tambahnya. Hal ini menjadi keunggulan yang membuat Singapura semakin bersinar di mata investor internasional.
Dalam suasana ketidakpastian global, Tan berpendapat bahwa Singapura menawarkan lingkungan yang kondusif bagi investor yang mencari tempat aman untuk menanamkan modalnya. Dengan demikian, keputusan untuk berinvestasi di Singapura dianggap sangat rasional.




