PTPN I berkomitmen untuk mendorong hilirisasi produk cerutu yang dikenal dengan nama “Golden Djawa”. Ini merupakan salah satu langkah strategis perusahaan dalam rangka meningkatkan visibilitas dan daya saing produk mereka baik di pasar domestik maupun internasional.
Langkah ini sejalan dengan program hilirisasi yang digagas oleh pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah dari produk dalam negeri. Dalam konteks ini, PTPN I ingin menonjolkan kualitas serta cita rasa asli cerutu Indonesia yang telah mendunia.
Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, optimis bahwa produk cerutu mereka, “Golden Djawa”, dapat menciptakan dampak positif di pasar global. Dia menjelaskan bahwa merek ini telah memiliki tempat yang istimewa di hati para penikmat cerutu di berbagai negara.
Teddy menambahkan bahwa mereka saat ini mengelola kebun tembakau seluas 675 hektare, yang sebelumnya dikelola oleh PTPN X. Hal ini terbukti menjadi aset yang penting dalam mendukung upaya hilirisasi yang mereka laksanakan.
Melalui pengembangan kebun tembakau ini, PTPN I berharap dapat memproduksi daun tembakau berkualitas tinggi yang menjadi bahan baku cerutu “Golden Djawa”. Teddy menekankan pentingnya menjaga kualitas daun tembakau untuk mempertahankan cita rasa dan mutu produk cerutu yang dihasilkan.
Strategi PTPN I dalam Mengembangkan Produk Cerutu Golden Djawa
Dalam upaya pengembangan produk, Teddy menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang hati-hati dan terencana. Ia ingin memastikan bahwa setiap tahapan produksi dilakukan dengan baik, mulai dari budidaya hingga pengemasan.
Setiap elemen dalam proses produksi cerutu harus saling terintegrasi untuk mencapai hasil yang optimal. PTPN I berkomitmen untuk melakukan sinergi antara berbagai lini agar menghasilkan produk yang memenuhi standar internasional.
Selain itu, Teddy juga berharap upaya hilirisasi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Dengan pengembangan kebun tembakau, banyak lapangan kerja baru yang bisa tercipta, memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas lokal.
PTPN I menjadikan peduli lingkungan sebagai salah satu fokus utamanya dalam setiap proses produksi. Mereka ingin memastikan bahwa praktik pertanian yang ramah lingkungan diimplementasikan secara berkelanjutan.
Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, PTPN I berupaya menjadikan cerutu “Golden Djawa” sebagai salah satu simbol produk berkualitas tinggi dari Indonesia di mata dunia.
Kualitas dan Pengembangan Berkelanjutan dalam Produksi Cerutu
Dalam proses produksi cerutu, Teddy menegaskan pentingnya komitmen menjaga kualitas demi kelangsungan bisnis PTPN I. Penilaian terhadap kualitas bahan baku harus dilakukan secara cermat untuk menghasilkan cerutu dengan cita rasa yang unik.
Teddy menjelaskan bahwa setiap tahapan mulai dari pertanian, pemanenan, hingga proses pengolahan harus dilakukan dengan teknik yang tepat. Hal ini tidak hanya penting untuk menjaga kualitas produk, tetapi juga untuk meningkatkan reputasi merek di pasar global.
Aris Handoyo, Sekretaris Perusahaan PTPN I, menambahkan bahwa komitmen dan kontribusi setiap anggota tim adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan produksi cerutu berkualitas. Semua karyawan perlu berperan aktif dalam menjaga integritas produk dan proses bisnis.
PTPN I juga berkomitmen untuk menerapkan praktik-praktik yang baik dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Upaya ini bertujuan agar semua program hilirisasi produk cerutu berjalan sesuai dengan prinsip keberlanjutan dan bertanggung jawab.
Selaras dengan hal ini, PTPN I mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menjaga kualitas dan keberlanjutan bisnis cerutu mereka. Pendekatan kolektif akan memaksimalkan potensi yang ada dalam industri cerutu Indonesia.
Menjaga Cita Rasa Cerutu Golden Djawa di Pasar Global
PTPN I menyadari bahwa potensi cerutu “Golden Djawa” sangat besar di pasar internasional. Oleh karena itu, mereka ingin meningkatkan daya tarik merek ini di kalangan penikmat cerutu global. Teddy berharap bahwa dengan sistem manajemen yang baik, mereka dapat mengambil langkah-langkah strategis guna meraih pangsa pasar lebih luas.
Kualitas produk menjadi hal yang sangat penting, mengingat penikmat cerutu di negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Belanda sudah terbiasa menikmati cerutu berkualitas. PTPN I ingin menjadikan “Golden Djawa” sebagai pilihan utama bagi mereka yang mencari cerutu berkualitas.
Aris menekankan bahwa setiap individu di PTPN I memiliki peran dalam menjaga mutu produk. Komitmen terhadap kualitas harus menjadi bagian integral dalam setiap aspek operasional perusahaan.
Dengan memanfaatkan teknologi modern dalam proses produksi, PTPN I berusaha untuk meningkatkan efisiensi. Hal ini diharapkan bisa mengurangi biaya dan memaksimalkan hasil yang diinginkan.
Strategi pemasaran yang efektif juga akan menjadi fokus PTPN I. Mereka perlu mempromosikan keunikan dan keunggulan produk “Golden Djawa” agar lebih dikenal di pasaran internasional.




