Temu Nasional Pegiat Literasi Nasional 2025 yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital, bersama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komdigi, menjadi titik temu penting dalam dunia literasi digital. Acara ini bertujuan untuk memberikan perspektif baru bagi pegiat literasi digital terhadap Digital Outlook Indonesia 2026 yang semakin kompleks dan berkembang.
Kepala BPSDM Komdigi, Boni Pudjianto, dalam pemaparannya menekankan bahwa peran teknologi digital saat ini menjadi sangat strategis. Lebih dari sekadar alat penyebaran informasi, teknologi digital berfungsi sebagai solusi bagi tantangan sosial yang kompleks di masyarakat.
Transformasi digital telah menjangkau berbagai sektor, termasuk pendidikan dan layanan publik, serta penggerak ekonomi. Boni menjelaskan dampak positif dari pemanfaatan teknologi ini yang harus terus didorong agar lebih efektif dan tepat sasaran.
Namun, di balik kemajuan tersebut, Boni juga mengingatkan kita akan berbagai ancaman dalam ruang digital. Hoax, misinformasi, penipuan, dan kejahatan siber adalah persoalan serius yang harus dihadapi oleh masyarakat saat ini.
“Literasi digital bukan sekedar kemampuan teknis, namun juga mencakup etika dan budaya. Literasi ini penting untuk melindungi diri di ranah digital,” ungkap Boni dalam sesi tersebut, mempertegas komitmen Komdigi dalam isu ini.
Bagi Komdigi, literasi digital bukan hanya tentang penguasaan teknologi, tetapi juga menjadi fondasi daya saing bangsa. Penguatan sumber daya manusia adalah langkah krusial untuk menghadapi tantangan yang akan datang.
Melalui kolaborasi lintas sektor, Komdigi percaya bahwa tantangan literasi digital dapat teratasi. “Kami tidak bisa bergerak sendiri, tetapi harus bersinergi dengan komunitas, organisasi, dan bahkan dengan entitas dari luar negeri untuk mencapai tujuan bersama,” tegas Boni.
Pentingnya perlindungan bagi kelompok rentan juga diangkat dalam diskusi ini. Orang tua diharapkan memiliki peran aktif dalam menjaga anak-anak agar tidak terjebak dalam dampak negatif ruang digital.
“Kami dari Komdigi juga memperkenalkan PP Tunas untuk mengingatkan bahwa anak-anak tidak boleh sembarangan memasuki dunia digital tanpa pengawasan. Kita perlu mempertimbangkan usia dan risiko yang ada,” tambahnya.
Pentingnya Literasi Digital di Era Modern
Seiring bertumbuhnya teknologi informasi, literasi digital menjadi kebutuhan mendesak di masyarakat. Kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diterima sangat penting agar individu dapat berfungsi secara efektif dalam dunia yang serba digital ini.
Literasi digital tidak hanya mencakup kemampuan teknis, tetapi juga pemahaman tentang etika dan tanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Dengan bekal ini, masyarakat dapat terhindar dari bahaya informasi palsu yang beredar luas.
Boni menekankan bahwa literasi digital harus dipahami sebagai suatu proses pembelajaran yang berkelanjutan. Pendidikan tentang literasi digital perlu diintegrasikan dalam kurikulum dari tingkat dasar hingga menengah agar generasi mendatang paham akan risiko dan manfaat teknologi.
Di era informasi seperti sekarang, peran aktif teknologi dalam kehidupan sehari-hari juga perlu disertai dengan sikap kritis. Masyarakat harus mampu mengidentifikasi informasi yang valid dan membedakannya dari yang palsu, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.
Transformasi ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga beretika dalam penggunaannya.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Meningkatkan Literasi Digital
Kesuksesan literasi digital tidak bisa dicapai tanpa adanya kolaborasi yang baik antar berbagai sektor. Kementerian Komunikasi dan Digital mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama dalam menciptakan ekosistem literasi yang efektif.
Bentuk kolaborasi ini bisa berupa pelatihan, seminar, atau program-program penyuluhan yang melibatkan masyarakat secara langsung. Dengan cara ini, pengetahuan tentang literasi digital dapat disebarluaskan lebih luas.
Inisiatif untuk mengedukasi masyarakat tentang literasi digital juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga data pribadi. Pengetahuan ini krusial untuk mencegah penyalahgunaan informasi yang dapat merugikan individu.
Pemerintah melalui Komdigi juga berkomitmen untuk menyusun kebijakan yang mendukung peningkatan literasi digital. Kebijakan ini harus mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan inovasi dalam sektor digital.
Melalui kolaborasi ini, Diharapkan tercipta lingkungan yang aman dan kondusif bagi perkembangan teknologi, serta memberi keuntungan bagi masyarakat secara menyeluruh. Hasil kerja sama yang solid akan berdampak positif bagi kemajuan bangsa.
Membangun Kesadaran Digital untuk Kelompok Rentan
Penyuluhan tentang literasi digital harus menyasar kelompok-kelompok rentan, seperti anak-anak dan remaja. Keberadaan mereka di dunia digital memerlukan perhatian ekstra dari orang tua dan pendidik.
Orang tua diharapkan tidak hanya mendidik anak-anak mereka tentang teknologi, tetapi juga tentang risiko yang ada. Hal ini penting untuk membantu anak-anak memahami batasan dan menggunakan teknologi secara bijaksana.
Boni juga menekankan pentingnya menyediakan sumber daya dan platform yang aman untuk anak-anak. Mengedukasi anak-anak tentang cara menggunakan internet secara aman dapat membantu menurunkan risiko yang ada.
Melibatkan anak-anak dalam diskusi tentang risiko dan manfaat dari penggunaan teknologi adalah langkah penting. Dengan demikian, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan di ruang digital.
Dengan meningkatnya kesadaran dan pemahaman tentang risiko, diharapkan generasi mendatang mampu menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab. Hal ini juga menjadi investasi untuk masa depan bangsa yang lebih baik.




