Google telah mengambil langkah signifikan untuk menghentikan penipuan daring yang marak terjadi melalui pesan singkat mencurigakan. Langkah hukum ini ditujukan kepada jaringan penipuan yang beroperasi di balik nama Lighthouse, yang diduga terlibat dalam berbagai aksi penipuan.
Dalam upaya ini, Google menggugat sejumlah pihak yang tidak dikenal, yang diyakini berkontribusi dalam aktivitas kriminal ini. Penipuan yang terjadi umumnya berupa pesan identitas palsu seperti tagihan tol dan pemberitahuan pengiriman yang tidak bisa dikesampingkan.
Data yang disampaikan oleh Google menunjukkan, bahwa Lighthouse telah menawarkan layanan bernama ‘Phishing-as-a-Service’. Layanan ini menyediakan platform bagi pelaku kejahatan cyber untuk melancarkan aksi mereka dengan cara yang lebih mudah dan efisien.
Jaringan Penipuan Lighthouse dan Dampaknya Terhadap Korban
Lighthouse diduga menciptakan perangkat lunak yang memungkinkan penggunanya untuk membuat banyak situs tiruan. Situs ini meniru lembaga keuangan dan institusi pemerintah sehingga tampak sangat meyakinkan bagi calon korban mereka.
Setelah menghabiskan waktu hanya 20 hari, jaringan ini berhasil meluncurkan hampir 200.000 situs palsu. Hal ini menunjukkan skala operasi mereka yang sangat luas, menjebak lebih dari satu juta orang.
Estimasi mengejutkan lain juga muncul dari Google, yang menyebutkan bahwa antara 12,7 juta hingga 115 juta kartu kredit di Amerika Serikat telah terkompromikan akibat tindakan penipuan ini. Angka tersebut menjadi alarm bagi masyarakat dan otoritas keamanan siber.
Strategi Canggih yang Digunakan oleh Para Penipu
Para pelaku penipuan dari Lighthouse menggunakan teknik yang sangat canggih untuk menarik perhatian korbannya. Setelah korban mengklik tautan dalam pesan SMS yang palsu, mereka diarahkan ke halaman login yang tampaknya resmi dan terpercaya.
Pada halaman itu, logo Google ditampilkan untuk menambah kredibilitas. Hal ini membuat pengguna lebih percaya dan bersedia memasukkan informasi sensitif mereka.
Selesai mengisi data pada situs tiruan, data tersebut secara otomatis akan dikirimkan ke dasbor pelaku penipuan. Cara ini memanfaatkan teknik yang membuat situs penipuan terlihat sangat realistis, sehingga korban sulit membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
Berbagai Bentuk Penipuan Dalam Dunia Maya
Penipuan di dalam dunia maya kini hadir dalam berbagai bentuk dan modus, menjadikan para konsumen lebih rentan. Salah satu bentuk penipuan yang terdeteksi adalah yang berkaitan dengan tagihan tol, dengan banyak korban yang mendapatkan pesan mendesak untuk membayar.
Situs tiruan lainnya bahkan meniru proses pengiriman barang, seperti yang dilakukan oleh USPS. Korban diarahkan ke situs tiruan di mana mereka diminta untuk memberikan detail kontak dan informasi pembayaran.
Praktik serupa juga ditemukan dalam bentuk lain, seperti yang berkaitan dengan lembaga keuangan atau ritel. Modus ini seringkali menggunakan logo perusahaan terkenal untuk meningkatkan kepercayaan calon korban, sehingga mereka lebih mungkin untuk menuruti permintaan pelaku.




