Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia / LPEI) baru-baru ini berhasil melakukan penggalangan dana melalui pinjaman sindikasi valuta asing yang mencapai US$ 500 juta, setara dengan sekitar Rp 8,36 triliun. Keberhasilan ini menandai langkah signifikan dalam memperkuat kapasitas pembiayaan bagi eksportir Indonesia di tengah tantangan ekonomi global.
Fasilitas yang dihasilkan dari kerja sama ini termasuk komitmen awal sebesar US$ 350 juta, dengan opsi greenshoe yang mencapai hingga US$ 150 juta. Hal ini menunjukkan antusiasme tinggi dari lembaga keuangan internasional yang melihat potensi bisnis dan kinerja positif dari LPEI.
Direktur Pelaksana Keuangan, Operasional, dan Teknologi Informasi Indonesia Eximbank, Anwar Harsono, mengungkapkan bahwa penggalangan dana ini akan memberikan dukungan signifikan bagi pengembangan dan pembiayaan eksportir, sekaligus mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar.
Pentingnya Pendanaan Sindikasi Bagi Pertumbuhan Ekspor Nasional
Pendanaan sindikasi ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Dengan akses ke dana yang lebih besar, Indonesia Eximbank dapat memberikan pembiayaan yang lebih fleksibel bagi eksportir, memfasilitasi mereka untuk mengakses pasar internasional dengan lebih efisien.
Di samping itu, tingkat oversubscription pada penawaran greenshoe yang mencapai 150% menunjukkan kepercayaan tinggi dari investor internasional terhadap kinerja keuangan Indonesia Eximbank. Keberhasilan ini memberikan dorongan tambahan bagi peningkatan tata kelola lembaga dan memperkuat perannya dalam mendukung ekspor.
Kontrak pinjaman sindikasi ini ditandatangani pada 28 Juli 2025 dengan tenor tiga tahun, menandakan keseriusan lembaga dalam mengelola penyediaan dana jangka panjang yang stabil. Melalui langkah ini, Indonesia Eximbank mengukuhkan posisinya sebagai lembaga keuangan yang andal di mata dunia.
Kerja Sama dengan Lembaga Keuangan Internasional
Kerja sama yang erat dengan berbagai lembaga keuangan internasional juga berkontribusi pada keberhasilan penggalangan dana ini. Beberapa lembaga perbankan yang terlibat sebagai Mandated Lead Arrangers & Bookrunners antara lain CIMB Bank Berhad Singapore Branch dan Maybank Securities Pte. Ltd., yang menunjukkan dukungan luas bagi LPEI.
Selain itu, kemitraan dengan Bank Maspion yang memberikan tambahan fasilitas pinjaman sementara senilai Rp1,25 triliun juga mencerminkan kepercayaan kuat dari lembaga keuangan domestik. Total pinjaman dari Bank Maspion kini mencapai Rp2,5 triliun, mendukung upaya LPEI dalam meningkatkan performa exportir Indonesia.
Keberhasilan ini tidak hanya mencakup sektor pembiayaan, namun juga mencerminkan kolaborasi yang efektif antara LPEI dan mitra perbankan untuk-memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi untuk mencapai tujuan bersama yang lebih besar.
Kinerja Keuangan Menggembirakan di Tengah Tantangan
Kinerja keuangan Indonesia Eximbank terus menunjukkan pertumbuhan yang solid hingga Kuartal III-2025. Dengan pembiayaan yang dikelola oleh unit bisnis meningkat sebesar 5% Year to Date, total aset produktif kini mencapai Rp31,7 triliun, sebuah prestasi yang membanggakan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Volume transaksi trade finance dan penjaminan juga menunjukkan angka yang positif, masing-masing mencapai Rp17,6 triliun dan Rp4,7 triliun. Angka-angka ini adalah indikator kuat dari kesehatan finansial lembaga dan kemampuan untuk mendukung eksportir Indonesia secara berkelanjutan.
Rasio kecukupan modal tetap terjaga di level 37,1%, dengan rasio kredit bermasalah menurun menjadi 3,5%. Ini adalah indikator bahwa manajemen risiko yang diterapkan oleh Indonesia Eximbank berjalan dengan baik, memberikan kepercayaan lebih kepada para pemangku kepentingan.
Mendukung Eksportir Melalui Program dan Inisiatif
Indonesia Eximbank tidak hanya fokus pada pembiayaan, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan non-keuangan bagi eksportir. Dengan meningkatkan kualitas 427 Desa Devisa dan mencetak 318 eksportir baru, lembaga ini berupaya memperkuat sektor ekspor nasional.
Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) merupakan inisiatif penting yang dilaksanakan untuk mendukung proyek-proyek yang memiliki tantangan komersial, namun penting bagi kebijakan eksport nasional. Program ini mencatat pertumbuhan yang baik dengan total pembiayaan mencapai Rp6,3 triliun pada triwulan ketiga tahun 2025.
Inisiatif ini bertujuan untuk memperluas jangkauan ekspor Indonesia ke pasar baru, khususnya di negara-negara non-tradisional. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kontribusi sektor ekspor terhadap perekonomian akan semakin meningkat, membawa manfaat lebih bagi seluruh rakyat Indonesia.




