Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, baru-baru ini menyoroti isu permodalan yang menjadi hambatan utama bagi pengembangan usaha di wilayahnya. Dalam pidatonya di acara LPS Financial Festival 2025 di Medan, ia menyampaikan pentingnya akses terhadap pendanaan sebagai langkah krusial bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Bobby mengungkapkan bahwa kendala ini bukan hanya dirasakan oleh pengusaha besar, tetapi juga oleh pelaku usaha kecil dan menengah yang berjuang untuk mendapatkan modal. Menurutnya, kondisi permodalan yang ada saat ini di sektor perbankan sangat lemah dan menyulitkan pengusaha untuk berkembang.
Dia menekankan bahwa banyak pengusaha lokal yang sudah memiliki usaha yang berkelanjutan tetapi terhambat dalam mengakses sumber dana. Hal ini menciptakan kesenjangan yang menghalangi mereka untuk meningkatkan kapasitas produksi dan menciptakan lapangan kerja.
Pentingnya Akses Modal untuk Usaha Kecil dan Menengah
Masalah permodalan yang dihadapi pengusaha terutama mencolok bagi mereka yang baru memulai usaha. Bobby mengungkapkan bahwa anak-anak muda dan generasi baru sangat memerlukan dukungan dalam mengakses dana yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka. Tanpa dukungan finansial yang memadai, peluang usaha mereka terbatas.
Ia juga menyoroti kondisi di mana pengusaha lokal, terutama mereka yang berada di sektor informal, lebih rentan terhadap kesulitan finansial. Hal ini menjadi tantangan besar, terutama ketika mereka ingin berinovasi atau memperluas bisnis mereka lebih jauh.
Bobby percaya bahwa pemerintah provinsi perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan, agar bisa memberikan solusi konkret. Dengan demikian, pengusaha akan lebih mudah memperoleh akses ke sumber permodalan yang mereka butuhkan.
Strategi Pemprov untuk Mengatasi Kendala Permodalan
Untuk mengatasi masalah permodalan ini, Pemprov Sumut berencana untuk membangun kemitraan strategis dengan sektor swasta dan lembaga keuangan. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pengusaha untuk mendapatkan akses modal yang lebih baik.
Melalui inisiatif ini, Pemprov juga ingin mendorong lembaga keuangan untuk mengembangkan produk-produk pendanaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha lokal. Dengan penyesuaian tersebut, diharapkan dapat mengurangi kehilangan kesempatan bagi pengusaha dalam mengembangkan usaha mereka.
Pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan program literasi keuangan agar pengusaha lebih memahami cara mengelola keuangan dan investasi dengan bijaksana. Ini juga berfungsi untuk membekali mereka agar lebih siap dalam menghadapi tantangan di dunia usaha.
Mendorong Inovasi dan Kreativitas di Kalangan Pengusaha Muda
Mendorong pelaku usaha muda untuk berinovasi sangat penting bagi daya saing ekonomi daerah. Bobby mengajak generasi muda untuk tidak takut berusaha dan berani mencoba hal-hal baru, terutama dalam dunia digital yang semakin berkembang. Animo masyarakat untuk berwirausaha memang semakin meningkat, dan ini perlu diimbangi dengan dukungan yang tepat.
Dengan banyaknya peluang yang ada, Bobby menginginkan agar pengusaha muda memiliki rasa percaya diri dalam mengeksekusi ide-ide mereka. Melalui program-program yang dirancang oleh pemerintah, diharapkan mereka dapat menemukan jalan yang tepat untuk mengembangkan usaha tanpa terhambat masalah modal.
Pengalaman sukses dari pengusaha yang pernah menghadapi tantangan serupa juga bisa menjadi inspirasi. Bobby menaruh harapan besar agar cerita-cerita sukses ini bisa memotivasi yang lainnya untuk mengikuti jejak mereka.
Peran Aktif Seluruh Elemen Masyarakat dalam Solusi Permodalan
Keberhasilan dalam mengatasi masalah permodalan tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Komunitas, lembaga pendidikan, dan sektor swasta juga memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan usaha.
Pendidikan mengenai kewirausahaan dan manajemen keuangan menjadi kunci utama untuk memberdayakan masyarakat. Oleh karena itu, kerja sama antara pemangku kepentingan sangat dibutuhkan agar semua pihak dapat memahami pentingnya peran mereka dalam menciptakan peluang usaha.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan pengusaha tidak lagi kebingungan dalam mencari sumber dana, melainkan lebih mudah memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha mereka. Ketika semua elemen masyarakat bersatu, masalah permodalan yang selama ini menjadi penghalang dapat teratasi dengan lebih efektif.