Di tengah hamparan ladang yang subur, suatu momen penuh keceriaan terukir dalam kegiatan panen bersama di Kebun Kelompok Wanita Tani (KWT) Baji Minasa, Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros. Kegiatan ini diadakan untuk merayakan hasil kerja keras anggota kelompok dan menegaskan pentingnya kemandirian pangan di tingkat masyarakat.
Dengan kehangatan sinar matahari pagi yang menyoroti wajah-wajah bahagia, suara tawa dan semangat para warga menggema, menciptakan suasana yang penuh harapan. Kegiatan ini adalah bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan ketahanan pangan lokal.
Pekan lalu, dalam acara panen yang penuh semangat, warga Pao-Pao mengumpulkan hasil pertanian mereka. Berkat inisiatif yang digagas oleh Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, diharapkan masyarakat dapat mengurangi ketergantungan mereka pada pangan luar dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Membangun Ketahanan Pangan Melalui Inovasi Pertanian Lokal
Program Pekarangan Pangan Lestari ini dipimpin oleh Pertamina, yang mengusung konsep pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi. Melalui pengelolaan lahan pekarangan, warga diajarkan bagaimana cara menanam berbagai jenis sayuran yang bermanfaat bagi keluarga.
Tanaman seperti kangkung, bayam, dan cabai tumbuh subur dalam kebun yang dikelola secara organik. Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, tidak hanya kebun ini sudah mampu memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga menjadi sumber pendapatan tambahan bagi mereka.
Wanita desa, yang biasanya berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan petani, menemukan kebanggaan dalam hasil kerja mereka. “Dengan bantuan dari Pertamina, kami bisa mengolah pekarangan jadi lebih produktif,” ujar Syamsiah, Ketua KWT Baji Minasa, dengan wajah bersemangat.
Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Dalam Keberagaman Pertanian
Kegiatan panen ini menjadi momen penting bukan hanya untuk merayakan hasil panen, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di antara warga. Dengan partisipasi aktif, setiap anggota KWT merasakan manfaat langsung dari upaya mereka dalam mengelola lahan.
Para perempuan tidak hanya berperan dalam menanam dan merawat tanaman, tetapi juga mengambil peran dalam keputusan ekonomi keluarga. Ini membuktikan bahwa pemberdayaan perempuan adalah langkah penting dalam mencapai kesejahteraan sosial.
Melalui pembelajaran ini, mereka dipersiapkan untuk mengelola sumber daya lokal dengan cara yang lebih bertanggung jawab. Sejalan dengan tujuan global, inisiatif ini juga menjadi bagian dari pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang berfokus pada kesetaraan gender dan pengurangan kelaparan.
Mempromosikan Praktik Pertanian Berkelanjutan di Masyarakat
Selain meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan, langkah ini juga memberikan wawasan tentang pentingnya praktik pertanian yang ramah lingkungan. Ini menjadi fokus bagi Pertamina untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dalam program-program CSR mereka.
Dengan mengadopsi metode pertanian organik dan pengelolaan limbah, warga mulai memahami dampak positif yang bisa mereka bawa bagi lingkungan. Ini merupakan bagian dari misi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan dalam setiap aspek kehidupan.
Kesadaran ini sudah mulai tertanam, seiring dengan bertambahnya jumlah warga yang tertarik untuk terlibat dalam program. Ketika hasil panen dibagikan dan dinikmati bersama, semangat kolaboratif terlihat jelas di antara mereka.




