Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa pusat perbelanjaan di berbagai daerah mengalami lonjakan pengunjung selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Aktivitas belanja yang meningkat ini tidak terlepas dari sejumlah program diskon yang menarik masyarakat untuk berkunjung ke mal-mal terdekat.
Ramainya pengunjung di pusat perbelanjaan memberikan harapan bagi para pelaku ekonomi, terutama di sektor ritel. Program-program menarik selama fasilitas libur diharapkan dapat menciptakan pergerakan ekonomi yang signifikan menjelang akhir tahun.
“Di semua mal, aktivitas mencapai titik tertinggi menjelang perayaan Nataru ini. Semoga momentum ini dapat berdampak positif pada perekonomian,” ujar menteri dalam jumpa pers di Jakarta.
Berbagai Program Menarik Mendorong Aktivitas Belanja
Salah satu program yang menjadi sorotan adalah “Belanja di Indonesia Aja” yang diinisiasi oleh Hippindo. Program ini berlangsung di seluruh mal dengan target total belanja mencapai Rp30 triliun hingga 4 Januari.
Berkaitan dengan itu, pemerintah memberikan dukungan melalui berbagai program belanja lain seperti Hari Belanja Online Nasional. Jika keseluruhan program digabungkan, potensi nilai transaksi yang dihasilkan bisa sangat signifikan.
“Sampai akhir tahun ini, kami memperkirakan total transaksi bisa mencapai Rp110 triliun,” tambah Airlangga dengan optimisme. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai kembali berbelanja secara aktif.
Diskon Menjadi Daya Tarik Utama di Pusat Perbelanjaan
Meningkatnya minat belanja masyarakat disebabkan oleh berbagai diskon yang ditawarkan oleh toko-toko di seluruh pusat perbelanjaan. Diskon besar hingga 50 persen menjadi daya tarik utama bagi konsumen.
Beberapa bahkan menawarkan tambahan diskon dan cashback untuk menarik lebih banyak pengunjung. Promosi seperti ini menjadi pendorong utama bagi masyarakat untuk berbelanja lebih banyak.
“Pelaku ritel memberikan berbagai tawaran menarik. Ini menjadi kesempatan untuk menarik pelanggan sekaligus meningkatkan volume penjualan,” jelasnya.
Pengaruh Positif terhadap Usaha Kecil dan Menengah
Ramainya mal selama libur Nataru diharapkan memberikan efek positif tidak hanya bagi sektor ritel. Dampak ini juga diharapkan bisa menyentuh para pelaku usaha kecil dan menengah yang berjualan di pusat perbelanjaan.
Dalam jangka panjang, peningkatan aktivitas belanja di mal dapat mendukung perekonomian nasional. Sektor UKM diharapkan juga bisa menikmati manfaat dari keramaian ini.
“Kami ingin agar momentum ini tidak hanya terfokus pada sektor ritel, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,” paparnya. Keberadaan program-program ini harapannya bisa mendorong lebih banyak orang untuk berbelanja secara langsung di mal.




