Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan keyakinannya bahwa defisit anggaran tidak akan semakin meluas meskipun stimulus ekonomi baru dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dia menegaskan bahwa anggaran yang digunakan berasal dari APBN 2025 dan telah dihitung secara cermat.
Purbaya menjelaskan bahwa rencananya adalah untuk mengoptimalkan penyerapan anggaran yang ada, sehingga efeknya terhadap perekonomian positif tanpa mengubah defisit secara signifikan. Dalam pemaparannya kepada pers di Kantor Presiden, Jakarta, Purbaya menyampaikan pentingnya sikap hati-hati dalam pengelolaan dana.
“Kami bisa memastikan bahwa anggaran akan digunakan secara efektif,” katanya. Ia percaya bahwa dengan pengelolaan yang tepat, dampak dari stimulus ekonomi ini dapat dirasakan secara luas tanpa mengganggu kesehatan keuangan negara.
Strategi Penggunaan Anggaran untuk Stimulus Ekonomi Secara Efektif
Purbaya menyatakan bahwa setiap tahun terdapat anggaran lebih yang dapat dialokasikan untuk program-program stimulus. Ia sudah melakukan perhitungan untuk mengetahui bidang mana yang bisa mendapatkan tambahan dana.
Menurutnya, selain sektor-sektor yang memerlukan alokasi, program bantuan pangan menjadi yang paling mendesak. Dalam hal ini, anggaran sebesar Rp7 triliun sudah disiapkan untuk mendukung program tersebut.
“Sumber dana ini sudah kami siapkan, sehingga defisit anggaran tidak perlu melebar,” jelas Purbaya. Ia juga menekankan pentingnya menggunakan sisa anggaran yang ada sebelum akhir tahun, agar dapat memberikan manfaat maksimal.
Prabowo Subianto Meluncurkan Berbagai Program Ekonomi Baru
Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan berbagai program stimulus yang diharapkan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Terdapat delapan program yang direncanakan dilaksanakan hingga akhir tahun dengan total anggaran Rp16,23 triliun.
Salah satu program yang cukup menarik perhatian adalah Program Diskon Iuran JKK dan JKM yang ditujukan untuk pekerja informal, seperti tukang ojek. Ini merupakan langkah proaktif dalam melindungi kelompok rentan di pasar tenaga kerja.
Selain itu, ada pula inisiatif yang berfokus pada penyerapan tenaga kerja, termasuk revitalisasi tambak di Pantai Utara Jawa yang diproyeksikan akan memberikan peluang kerja baru. Program-program ini ditujukan agar ekonomi pulih dengan merata.
Prognosis Pertumbuhan Ekonomi dan Dampak Pajak
Purbaya yakin bahwa jika stimulus ini berjalan efektif, pertumbuhan ekonominya akan meningkat. Dampaknya, penerimaan pajak yang juga akan tumbuh secara beriringan dengan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB).
“Ketika PDB tumbuh lebih cepat, kami optimis pajak juga mengikuti tren yang positif,” kata Purbaya. Dia menekankan bahwa hal ini pada akhirnya akan membawa implikasi yang baik bagi defisit anggaran.
Dengan demikian, ada harapan untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan negara. Purbaya percaya bahwa upaya ini dapat memberikan hasil positif bagi perekonomian dan masyarakat secara keseluruhan.