Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman baru-baru ini memperlihatkan komitmennya untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia. Dengan penunjukan resmi ini, dia diberi tugas khusus oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat swasembada pangan demi kesejahteraan petani dan konsumen.
Amran dalam pernyataannya menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk menciptakan swasembada secepat mungkin. Dia menginginkan agar petani mendapatkan keuntungan yang adil dan konsumen juga merasakan dampak positif dari kebijakan ini.
“Tugas dari Bapak Presiden jelas: swasembada secepat-cepatnya, menguntungkan petani, konsumen tersenyum,” ungkap Amran setelah mengadakan rapat perdana bersama jajaran Bapanas.
Komitmen Bapanas dalam Memantau Harga Pangan Secara Real-Time
Dalam rapat yang diadakan, Amran meminta agar harga pangan strategis dipantau secara real-time setiap hari. Ini merupakan langkah penting untuk menjaga kestabilan harga dan memastikan tidak terjadinya penimbunan atau spekulasi yang merugikan masyarakat.
Dia juga menegaskan pentingnya pengawasan terhadap komoditas pangan yang disubsidi pemerintah. Dengan total subsidi senilai Rp150 triliun, pengawasan yang ketat dan berkelanjutan diharapkan bisa menjaga keseimbangan antara petani dan konsumen.
“Kami minta dipantau terus-menerus, terutama pangan yang disubsidi pemerintah. Semua beras yang disubsidi harus diintervensi dan diawasi,” jelasnya, menunjukkan komitmen untuk menjaga harga yang wajar.
Optimisme Amran dalam Memperkuat Kinerja Bapanas
Amran merasa optimis dengan kekuatan tim yang dimilikinya di Bapanas, di mana sebagian besar anggotanya sudah dikenal baik oleh dirinya. Kerja sama yang sudah terjalin diharapkan bisa mempercepat pencapaian target-target yang ditetapkan.
“Mereka ini bukan tim baru, ini dari dulu saya sama-sama semua. Jadi insya Allah kami yakin ke depan lebih baik,” ujarnya memberikan gambaran positif tentang masa depan Bapanas.
Terlebih lagi, Amran juga menegaskan bahwa stabilisasi harga bahan pangan pokok menjadi salah satu fokus utama di bawah kepemimpinannya. Ini adalah langkah strategis untuk menjaga kesejahteraan masyarakat dan mencegah inflasi.
Perencanaan Pengurangan Ketergantungan Terhadap Impor
Amran mengakui bahwa masih ada beberapa komoditas yang bergantung pada impor, seperti kopi, daging, dan gula. Namun, ia menekankan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah nyata untuk mempercepat produksi dalam negeri guna mengurangi ketergantungan ini.
“Sekarang gula, kita sudah mulai penanaman. Rencana ini mencakup berbagai wilayah, termasuk Jawa Tengah, Lampung, dan Sulawesi,” ujarnya optimis mengenai masa depan produksi dalam negeri.
Dia juga menambahkan bahwa penting untuk fokus pada kebutuhan konsumsi masyarakat sebelum memenuhi kebutuhan industri. Hal ini dengan tujuan untuk tidak membebani masyarakat dengan harga yang tinggi.
Mendorong Produksi Pangan yang Merata di Seluruh Wilayah
Amran menyatakan pentingnya pemerataan produksi pangan di seluruh Indonesia agar setiap daerah bisa mencapai swasembada sesuai dengan kemampuannya. Dengan strategi ini, diharapkan tidak hanya Kalimantan, tetapi provinsi lain juga bisa berkontribusi terhadap swasembada.
“Sekarang ini kita swasembada kan. Dari enam provinsi, kalau tidak salah, empat sudah swasembada di Pulau Kalimantan. Jadi, kita berharap bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya, menunjukkan harapan untuk inflasi yang lebih baik.
Dalam konteks ini, Bapanas berperan penting untuk menjaga kestabilan pasokan dan memastikan distribusi pangan yang merata. Langkah-langkah strategis diharapkan dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat.