Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami penguatan dalam perdagangan hari ini. Sejumlah faktor yang memengaruhi pergerakan pasar memberi harapan, meskipun terdapat tekanan dari koreksi sebelumnya yang terlihat pada akhir pekan lalu.
Founder WH-Project, William Hartanto, mengungkapkan bahwa pelemahan indeks yang terjadi belakangan ini bisa mengindikasikan dua kemungkinan, yakni terjadinya jenuh beli yang berpotensi memicu reversal bearish atau sekadar penutupan gap pada level tertentu yang dapat dianggap sebagai koreksi yang sehat.
Dengan hanya sedikitnya hari bursa yang tersisa dalam minggu ini, peluang untuk mencapai level 9.000 dinilai sangat kecil. Fokus pasar kini tertuju pada kemampuan IHSG dalam menahan pelemahan di area 8.554 serta menjaga level support pada 8.612 agar tidak mengalami penurunan lebih jauh.
Analisis Pasar dan Proyeksi Pergerakan IHSG
Menyusul sentimen negatif yang muncul, William memproyeksikan bahwa IHSG akan bergerak dalam rentang support 8.600 hingga resistance 8.700 pada hari ini. Rekomendasi saham yang dapat dipertimbangkan diantaranya adalah DEWA, BMRI, PGAS, dan MAIN, yang memiliki potensi untuk menarik perhatian investor.
Di sisi lain, Analis Teknikal dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, melihat bahwa saat iniIHSG berada dalam fase wave [iv] dari wave 5. Hal ini menunjukkan bahwa indeks masih berpotensi mengalami koreksi secara wajar untuk menguji area 8.464 hingga 8.560 yang dientuk gap tipis dalam pergerakan sebelumnya.
Dalam skenario terburuk, Herditya memperingatkan bahwa IHSG mungkin telah menyelesaikan wave (1) dan berisiko kembali mengalami penurunan lebih dalam hingga mencapai area 8.000-an. Ini menjadi perhatian penting bagi para trader di pasar saham saat ini.
Konfirmasi Level Support dan Resistance IHSG
Herditya juga memprediksi bahwa level support IHSG berada pada 8.553 dan 8.493, sementara resistance berada di angka 8.714 serta 8.821. Rekomendasi saham lain yang dapat dilihat oleh investor adalah ENRG, IMPC, INKP, dan MEDC, yang memiliki indikator positif di antara ketidakpastian saat ini.
Ketidakpastian di pasar dapat menjadi peluang bagi investor untuk melihat potensi pergerakan jangka pendek. Pada penutupan pekan lalu, IHSG berada pada level 8.609, yang menunjukkan pengurangan sebesar 8,64 poin atau minus 0,10% dari perdagangan sebelumnya.
Dengan mencermati data dari RTI Infokom, tercatat bahwa total transaksi yang dilakukan oleh investor mencapai sekitar Rp47,06 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 40,78 miliar saham. Angka ini menggambarkan likuiditas pasar yang relatif tinggi meskipun terjadi pelemahan di beberapa sektor.
Sentimen yang Mempengaruhi IHSG di Pasar Modal
Menilik kondisi pasar, terlihat bahwa di pekan lalu terdapat 197 saham yang mengalami penguatan, 473 saham mengalami penurunan, dan 133 saham berada dalam posisi stagnan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak saham yang mengalami tekanan dibanding yang menguat, menjadikan sentimen pasar menjadi lebih berhati-hati.
Pergeseran tren ini menunjukkan volatilitas di pasar dan membangkitkan pertanyaan tentang bagaimana kinerja masa depan IHSG akan berlanjut. Investor disarankan untuk memantau perkembangan terbaru yang dapat memengaruhi keputusan investasi mereka.
Tak dapat disangkal bahwa keputusan yang diambil oleh investor harus berdasarkan analisis menyeluruh dan pemahaman yang baik tentang kondisi pasar saat ini. Keputusan investasi adalah sepenuhnya keputusan individu, di mana setiap investor bertanggung jawab atas pilihan mereka sendiri.




