Data kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia menunjukkan tren yang menggembirakan, terutama dari segmen turis Malaysia. Hal ini menandakan potensi pariwisata Indonesia yang terus berkembang, sekaligus mencerminkan hubungan erat antara kedua negara dalam sektor pariwisata.
Pada bulan Agustus 2025, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa 15,39 persen dari total 1,51 juta kunjungan wisatawan asing berasal dari Malaysia. Meskipun Indonesia menawarkan beragam destinasi menarik, Malaysia tetap menjadi yang teratas dalam hal jumlah kunjungan, diikuti oleh Australia dan Tiongkok.
Meningkatnya jumlah kunjungan ini tentunya berkat berbagai upaya promosi yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan kolaborasi dengan maskapai penerbangan. Promosi yang berlangsung antara bulan Juli hingga Oktober 2025 memberikan dampak signifikan terhadap angka kunjungan dan menarik perhatian turis asing untuk menjelajahi Indonesia.
Peranan Visi dan Misi Kementerian Pariwisata dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan
Kementerian Pariwisata berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan wisata utama di dunia. Langkah ini termasuk dalam upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan dari negara-negara tetangga, yang umumnya memiliki kedekatan budaya dan geografis.
Berbagai kampanye yang diluncurkan fokus pada promosi keunikan kuliner, budaya, dan alam Indonesia. Upaya ini sangat penting untuk menarik kelompok wisatawan yang lebih muda, seperti generasi milenial dan Gen Z yang cenderung lebih aktif bepergian.
Dari keseluruhan kunjungan, segmen milenial dan Gen Z berkontribusi sebesar 74 persen, yang menunjukkan bahwa generasi muda ini menjadi motor penggerak dalam dunia pariwisata. Mereka bukan hanya ingin menikmati pengalaman baru, tetapi juga membagikannya di media sosial, meningkatkan visibilitas destinasi wisata Indonesia.
Pentingnya Kolaborasi Antara Sektor Pariwisata dan Transportasi
Kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan berbagai maskapai penerbangan sangat penting dalam mendongkrak kunjungan wisatawan. Salah satu contohnya adalah kolaborasi antara Kemenpar dan AirAsia MOVE untuk meningkatkan jumlah pelancong Malaysia ke Indonesia.
Dalam kampanye yang dilakukan, berbagai promosi dihadirkan untuk menarik perhatian turis Malaysia, menjadikan Indonesia pilihan utama bagi mereka. Promosi ini berfokus pada pengalaman otentik yang bisa didapat selama berkunjung, termasuk kuliner dan budaya lokal.
Dengan total kunjungan mencapai lebih dari 68 ribu orang dalam periode promosi tersebut, jelas menunjukkan bahwa kolaborasi itu membuahkan hasil. Masyarakat Malaysia yang biasanya lebih memilih untuk berwisata ke negara lain kini mulai melirik Indonesia sebagai destinasi menarik.
Strategi Digital dalam Memperluas Jangkauan Pariwisata Indonesia
Penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran juga tidak bisa diabaikan. Generasi milenial dan Gen Z yang aktif di platform digital memiliki peranan penting dalam memperkenalkan Indonesia kepada dunia.
Masyarakat yang mengunjungi Indonesia cenderung membagikan pengalaman mereka melalui berbagai media sosial, yang secara otomatis meningkatkan eksposur destinasi. Ini menjadi katalisator bagi kunjungan wisatawan baru yang terinspirasi oleh konten yang dihasilkan.
Kampanye #MacamLokal adalah salah satu contoh bagaimana media sosial digunakan untuk menarik wisatawan. Dengan mengajak turis untuk mengeksplorasi kuliner, budaya, dan alam Indonesia secara langsung, kampanye ini menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.




