PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat yang terkena bencana alam. Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan, Pertamina Peduli, perusahaan ini menyalurkan bantuan untuk korban banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Bantuan ini diserahkan secara simbolis kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi pada akhir bulan Oktober, menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap upaya pemulihan pascabencana oleh masyarakat setempat.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyatakan bahwa Pertamina Peduli merupakan wujud nyata dari upaya perusahaan untuk mendukung pemulihan masyarakat yang terdampak bencana. Program ini dirancang untuk membantu memulihkan kehidupan warga dan lingkungan yang terpengaruh.
Fadjar menambahkan bahwa dengan kehadiran Pertamina, diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Kegiatan ini menunjukkan sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam menghadapi tantangan bencana.
“Pertamina bergerak cepat hadir di lokasi yang terdampak di Sukabumi. Sejumlah pekerja Pertamina serta petugas SPBU juga terjun langsung membantu warga,” katanya. Dia berharap kontribusi ini bisa menjadi motivasi bagi masyarakat terdampak usai mengalami masa sulit.
Bantuan dan Dukungan dari Pertamina untuk Masyarakat Terluka
Dalam kegiatan bantuan tersebut, Pertamina menyerahkan berbagai peralatan dan kebutuhan pokok. Bantuan itu meliputi alat kebersihan, perlengkapan kebersihan diri, alas tidur, selimut, serta paket sembako yang terdiri dari makanan dan minuman.
Salah seorang warga, Sapta, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diterima. Dengan adanya bantuan tersebut, ia merasa sangat terbantu dalam kondisi yang sulit. Hal ini semakin menegaskan pentingnya kehadiran perusahaan dalam situasi darurat seperti ini.
Bencana alam yang melanda daerah Cisolok dan Cikakak, menyebabkan dampak yang cukup luas. Tidak hanya mengakibatkan kerugian material, tetapi juga mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi warga.
Berdasarkan data terbaru dari BPBD Kabupaten Sukabumi, terdapat sekitar 1.109 kepala keluarga atau 3.732 jiwa yang terdampak. Dari jumlah tersebut, sembilan kepala keluarga terpaksa mengungsi akibat kondisi yang tidak memungkinkan untuk kembali ke rumah masing-masing.
Dampak dari bencana ini tidak hanya terlihat pada tempat tinggal, tetapi juga pada infrastruktur penting seperti jembatan, saluran air, tempat ibadah, dan fasilitas pendidikan. Ini menjadi tantangan besar bagi masyarakat dan pemerintah daerah dalam upaya rehabilitasi.
Pentingnya Kerjasama dalam Penanggulangan Bencana
Kerjasama antara berbagai pihak menjadi krusial dalam penanggulangan bencana ini. Pertamina bergerak cepat dalam memberikan bantuan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga yang menderita akibat bencana. Melalui langkah-langkah konkret, perusahaan ini memperkuat upaya pemulihan masyarakat dan mendorong dukungan lebih lanjut dari sektor lainnya.
Lebih jauh, sinergi antara BUMN dan institusi pemerintah akan sangat berpengaruh dalam kecepatan penanganan bencana. Dengan banyaknya lembaga yang terlibat, diharapkan dukungan yang diberikan dapat lebih menyeluruh dan efektif bagi korban alas bencana.
Kegiatan kemanusiaan yang dilakukan Pertamina ini adalah contoh nyata tanggung jawab sosial perusahaan. Selain berfokus pada bisnis, perusahaan juga berupaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, terutama saat menghadapi situasi darurat.
Masyarakat juga diharapkan dapat lebih tanggap dan proaktif dalam menghadapi bencana di masa mendatang. Edukasi tentang cara menghadapi bencana menjadi hal penting yang harus dilakukan bersama-sama, baik oleh pemerintah, perusahaan, dan masyarakat.
Dengan adanya kerjasama yang baik, harapan untuk pemulihan pascabencana dapat segera terwujud, sehingga kehidupan masyarakat yang terkena dampak bisa kembali normal.
Perspektif Masa Depan bagi Masyarakat Sukabumi
Setelah bencana ini, tantangan yang lebih besar adalah bagaimana masyarakat dan pemerintah dapat bekerja sama untuk membangun kembali infrastuktur yang rusak. Fokus tidak hanya pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pemulihan mental dan sosial masyarakat.
Masyarakat perlu diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses rehabilitasi. Ini bisa termasuk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur baru, sehingga mereka merasa memiliki bagian dalam proses tersebut.
Hubungan yang baik antara pihak swasta dan pemerintah dapat menciptakan peluang baru di bidang ekonomi. Dengan adanya investasi dalam pembangunan daerah, diharapkan masyarakat dapat kembali beraktivitas secara normal dan produktif.
Ke depannya, pembekalan wawasan tentang penanganan bencana bagi masyarakat harus semakin ditingkatkan. Pelatihan mandiri dan kesiapsiagaan akan sangat membantu warga dalam menghadapi peristiwa serupa di masa depan.
Dengan harapan dan kerjasama yang kuat, masyarakat Sukabumi bisa bangkit dari kondisi yang sulit dan membangun masa depan yang lebih baik dan lebih aman. Pertamina Peduli menjadi salah satu bagian penting dalam proses ini, yang kami harapkan akan terus berlanjut untuk membantu masyarakat dalam keadaan darurat di masa mendatang.




