PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk meningkatkan produksi minyak dengan mengikuti tender wilayah kerja baru yang akan dilelang oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa ada sekitar 74 kilang yang direncanakan untuk dilelang dalam waktu dekat, sebuah langkah strategis untuk memperkuat posisi produksi dalam negeri.
Simon menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak. Dengan menjadi bagian dari wilayah kerja baru, Pertamina berharap menemukan cadangan yang baru yang dapat meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan.
Dalam acara Indonesia Langgas Berenergi yang diadakan di Jakarta, Simon menekankan pentingnya memperoleh wilayah kerja baru. Ia percaya bahwa dengan memenangkan tender, Pertamina dapat berkontribusi lebih besar dalam produksi minyak nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Upaya Pertamina dalam Meningkatkan Produksi Minyak Nasional
Pertamina telah menyusun strategi untuk meningkatkan kapasitas kilang yang ada sekaligus menambah produksi dari wilayah kerja baru. Dengan mengambil langkah proaktif, perusahan berharap dapat menemukan cadangan minyak baru yang berpotensi untuk dimanfaatkan. Simon menegaskan bahwa hal ini sangat penting untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Setiap wilayah kerja yang akan dilelang memberikan peluang baru untuk pengembangan sumber daya. Berdasarkan rencana, setiap temuan baru dapat menjadi titik awal bagi peningkatan kapasitas produksi yang ada. Simon menekankan, masuk ke dalam area baru bukan hanya tentang eksplorasi, tetapi juga meningkatkan produktivitas dari sumber daya yang sudah ada.
Dengan memanfaatkan potensi dari sumber daya baru, Pertamina juga ingin mendorong efisiensi operasional di kilang-kilang yang sudah ada. Targetnya, Pertamina tidak hanya ingin menjadi perusahaan yang berfokus pada eksplorasi, tetapi juga pada pengembangan dan pengelolaan yang lebih baik terhadap produk minyak yang ada.
Strategi untuk Mengurangi Ketergantungan pada Impor Minyak
Salah satu alasan utama Pertamina mengikuti tender ini adalah untuk mengurangi ketergantungan pada impor minyak. Seiring dengan meningkatnya permintaan energi di dalam negeri, penting bagi Indonesia untuk memiliki kapasitas produksi yang mandiri. Simon mengungkapkan bahwa langkah-langkah yang diambil ke depan akan sangat krusial untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengurangan ketergantungan pada minyak impor tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga pada keamanan energi nasional. Dengan mengandalkan sumber daya dalam negeri, diharapkan dapat menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan. Pertamina sedang berupaya agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi produk luar negeri, tetapi juga menjadi produsen yang kompetitif di tingkat global.
Simon juga menyadari bahwa kerjasama antara pemerintah dan badan usaha penting untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Menghadapi tantangan dalam industri minyak yang penuh persaingan ini, Pertamina harus tetap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai visi yang lebih besar.
Peningkatan Kapasitas Kilang melalui Proyek Strategis
Salah satu proyek penting yang tengah dikejar adalah Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Proyek ini memiliki target operasional pada bulan depan, dan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengolahan kilang hingga 90 ribu barel per hari. Dengan demikian, kilang ini diharapkan dapat menjadi penopang utama dalam upaya peningkatan kapasitas produksi.
Ketika RDMP Balikpapan beroperasi, diharapkan akan mendukung peningkatan kapasitas pengolahan di seluruh kilang yang dimiliki Pertamina. Upaya tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat seiring pertumbuhan populasi dan industri di Indonesia.
Simon menegaskan pentingnya proyek ini sebagai langkah awal menuju revitalisasi fasilitas pengolahan minyak dan gas. Ia yakin bahwa dengan segera merealisasikan proyek ini, Pertamina dapat memperkuat posisinya di pasar energi dan meraih target-target pencapaian yang telah ditetapkan.




